Macam-macam Perangkat Keras
Jaringan Komputer
Pengertian perangkat keras
jaringan komputer adalah perangkat yang
digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer lainnya dalam jaringan untuk
tujuan berbagi data,berbagi informasi serta berbagi peripheral dalam jaringan
adapun contoh dari
perangkat keras jaringan komputer antra lain :
1. NIC
(Network Interface Card)
Gambar Kartu NIC
NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN
card ini adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke
sebuah jaringan komputer. Komponen ini biasanya sudah terpasang secara onboard
di beberapa komputer atau laptop.
2. Kabel
Jaringan
Kabel dalam sebuah jaringan digunakan sebagai media
penghubung. Meskipun sekarang sudah ada
teknologi tanpa kabel (wireless) namun kabel masih sering digunakan karena
mudah dalam pengoperasiannya. Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa
digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer seperti :
a) Kabel Twisted
Pair
Gambar Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair ini terdiri dari beberapa kabel yang
saling melilit. Ada dua jenis kabel yang termasuk dalam tipe kabel ini yaitu
Shielded Twisted Pair (STP) dengan lapisan alumunium foil dan Unshielded
Twisted Pair (UTP). Kedua jenis kabel twisted pair ini pada dasarnya sama,
bedanya hanya kabel UTP rentan terhadap medan magnet atau voltase yang tinggi
sedangkan kabel STP tidak.
b) Kabel Coaxial
Gambar Kabel Coaxial
Tampilan fisik kabel ini terdiri dari kawat tembaga sebagai
inti yang dilapisi oleh isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar
kemudian dibungkus dengan bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling
luar. Untuk penggunaan kabel coaxial ini sudah jarang digunakan karena pada
umumnya orang membangun jaringan komputer dengan kabel twisted pair.
c) Kabel Fiber
Optic
Gambar Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber optic
adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan
mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel biasa,
biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung) karena
dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam dari jaringan ini, namun pada saat ini
sudah banyak yang menggunakan fiber optic untuk jaringan biasa baik LAN, WAN
maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan
bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data
yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan lagi
namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup
mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.
3. Konektor
Gambar Konektor RJ 45
Konektor digunakan sebagai sarana penghubung antara kabel
dengan colokan NIC (Network Interface Card) yang ada pada komputer Anda. Jenis
konektor ini disesuaikan dengan tipe kabel yang digunakan misalnya Konektor
RJ-45 berpasangan dengan kabel UTP/STP, konektor BNC/T berpasangan dengan kabel
coaxial dan konektor ST berpasangan dengan kabel fiber optic.
4. Hub
Gambar Hub
Hub adalah komponen jaringan komputer yang memiliki colokan
(port-port), jumlah portnya ini mulai dari 8,16, 24, sampai 32 port. Pada
umunya hub digunakan untuk menyatukan kabel-kabel network dari tiap
workstation, server atau perangkat lainnya. Dengan kata lain Hub sama halnya
seperti sebuah jembatan yang dapat menghubungkan beberapa kota atau provinsi.
Hub awalnya mensupport kecepatan ethernet 10
Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps. Beberapa
jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal dengan dengan
dual-speed hubs.
- Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
- Tidak dapat membaca paket-paket data.
- Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
- Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.
b. Cara Kerja Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang
secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya,
hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer
data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah dengan cara
mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data
tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut
kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut
diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini
menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port
A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data
dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision)
karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama)
sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang
paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi
dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal
ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara
fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port
pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan
terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub
menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port
yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia
menjadi semakin kecil untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman
data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada komputer menjadi lambat.
5. Switch
Gambar Swicth
Switch pada prinsipnya sama dengan hub bedanya switch lebih
pintar daripada hub karena mampu menganalisa paket data yang dilewatkan padanya
sebelum dikirim ke tujuan. Selain itu switch juga memiliki kecepatan transfer
data dari server ke workstation atau sebaliknya.
a. Karakteristik
Switch
Switch utamanya disajikan
untuk ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari 5 port hingga
puluhan port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau keduanya (dual
speed).
Karakterisktik Switch
:
- Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
- Dapat menginspeksi data yang diterima
- Dapat menentukan sumber dan tujuan data
- Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
- Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
b. Cara Kerja Switch
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port
bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain
tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara
menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer
atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang
sudah terpasang pada jaringan
c. Keuntungan dan Kerugian
Klien Performance: Karena sistem tertentu yang
melekat pada switch hanya melihat informasi secara eksplisit ditujukan kepada
NIC, ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan membuang paket yang tidak perlu
membaca. Throughput yang lebih tinggi: Karena hanya lalu lintas yang relevan
diturunkan jaringan setiap pelabuhan, setiap NIC mendapatkan paket sendiri
dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain terikat dengan NIC
beralih. Ini berarti sebuah tombol dapat mengatur volume total yang lebih besar
data dalam transit pada waktu tertentu.
Switch: Jika saklar cukup mahal untuk memasukkan “port mirroring” kemampuan, suatu sniffer adalah penggunaan terbatas pada sebuah switch karena switch secara otomatis menyaring lalu lintas yang ingin diperoleh sniffer.
6. Repeater
Gambar Repeater
Repeater adalah sebuah komponen yang berfungsi memperkuat
sinyal. Sinyal yang diterima dari satu segmen kabel LAN ke segmen LAN
berikutnya akan dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal asli pada segmen LAN
pertama sehingga dengan adanya repeater ini, jarak antara dua jaringan komputer
dapat diperluas.
1. Karakteristik REPEATER :
2. Mempunyai kelemahan tidak
dapat melakukan filter traffic jaringan.
3. Data yang masuk ke port
repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan
apakah data dibutuhkan atau tidak.
Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat
ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas
tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak
repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater
diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak Gunung, atau
Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara
sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita,
bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita
memandang, sampai sanalah area yang dapat dicover oleh repeater itu, (
Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya
lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh
,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas dari repeater itu
sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater
pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain )
yang besar.
7. Router
Gambar Rooter
Router memiliki kemampuan untuk menyaring atau menfilter
data yang lalu lalang di jaringan berdasarkan aturan atau protocol tertentu.
Sama seperti hub/switch, router juga dapat digunakan untuk menghubungkan
beberapa jaringan seperti jaringan model LAN, MAN, bahkan WAN.
ROUTER mempunyaikarakteristik alat sebagai berikut :
1. Mempunyai adaptor dan spesifikasi yang berbeda
2. Mempuyai internet in / WAN
3. Mempunyai internet out / LAN
4. Mempunyai reset switch
5. Mempunyai indikator porwer
6. Mempunyai antena (jika wireless)
b. Cara Kerja Router
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan,
yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi
jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan
tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan),
dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti
halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua
pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang
digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan
dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk
menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang
sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP
lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan
terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya
NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan
segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda
(seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan
IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan
dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket
broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering
dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Keuntungan Menggunakan Router
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan router pada
jaringan adalah :
1. Isolasi trafik broadcast :
Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik
jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
2. Fleksibilitas : Router dapat digunakan
pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
3. Pengaturan prioritas : Router dapat
mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol
4. Pengaturan konfigurasi : Router umumnya
dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
5. Isolasi masalah : Router membentuk
penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN
tersebut.
6. Pemilihan jalur : Router umumnya lebih
cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
Kerugian Menggunakan Router
1. Tergantung pada protocol : Router
yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang
sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.
2. Biaya : Router umumnya lebih kompleks
daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar
sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
3. Pengalokasian alamat : Dalam
internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang
satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
4. Sistem tak terjangkau : Penggunaan
routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem
lain.
8. Modem
Gambar modem
a. Karakteristik Modem
1. Mekanik
2. Elektrik
3. Fungsional
4. Prosedural
b. Kegunaan /
Fungsinya :
•
Mekanik
: hubungan fisik antara DTE-DCE
•
Elektrik
: level voltase & waktu perubahan
voltase DTE-DCE harus
sama,
misal NRZ-L
• Fungsional :
fungsi DCE dalam kategori data, kontrol, waktu, dan
ground.
• Prosedural
: urutan kejadian dalam mentransmisikan data
c. Cara Kerja Modem
Modem berasal
dari singkatan MOdulator DEModulator.
Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator
adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan)
dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima
dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat
komunikasi dua arah.
Dalam kerjanya, modem melakukan
proses modulasi dan demodulasi terhadapdata yang dipancarkan. Modem menerima
rangkaian pulsa biner dari periferal komputer, kemudian memodulasikarakteristik
sinyal analog (level tegangan, frekuensi atau fasa) agar dapat disalurkan
melalui saluran telepon atau cablelines. Sedangkan pada si penerima, sinyal
yang ditumpangi ini oleh rangkaian demodulator dipisahkan kembali dari sinyal
yang menumpanginya sehingga dapat dibaca oleh komputer, proses ini dinamakan
demodulasi. Standarisasi darimodulasi dewasa ini berfungsi untuk mencapai
kecepatan yang lebih baik lagi. Pada awalnya kecepatan dari modem ini adalah
300 bps dan dewasa ini telah mencapai 56 Kbps. Kecepatan modem itu sendiri
sekarang ini sudah cukup cepat dibanding dahulu, tetapi untuk penggunaannya di
Indonesia masih dibatasi dengan kurang bagusnya jaringan telepon yang tersedia.
Saat ini kecepatan modem yang sering digunakan di Indonesia
adalah sebesar 56Kbps, tetapi dengan kondisi jaringan telepon yang ada,
kecepatan tersebut mungkin maksimal hanya sekitar 33.6 Kbps saja.
Keuntungan dari akses jaringan internet lewat
cable modem juga meliputi semua keuntungan koneksi internet dengan menggunakan
telephone modem yang umum digunakan saat ini untuk rumah tangga, namun tidak
lagi dibutuhkan saluran telepon untuk internet, sehingga saluran telepon tidak
selalu sibuk, ditambah lagi dengan kecepatannya yang tinggi, dan waktu koneksi
yang tidak dibatasi. Namun hal yang terakhir ini bisa juga merupakan kerugian
jika ditinjau dari sisi lain, hal ini akan kita bahas kemudian.
Satu lagi keuntungan yang agak menonjol dari
cable modem adalah bahwa satu cable modem bisa dipakai bersama-sama oleh
beberapa komputer sekaligus, misalnya jika anda mempunyai lebih dari satu
komputer di rumah yang terhubung dengan jaringan lokal kecil-kecilan, maka
seluruh jaringan tersebut bisa menikmati internet juga. Hal ini biasanya
dilakukan dengan memasang sebuah Hub ke cable modemnya, kemudian komputer-komputernya
dihubungkan ke Hub tersebut. Tentu saja anda bisa juga melakukan hal ini dengan
telephone modem biasa, tetapi ukuran bandwidthnya jauh lebih kecil daripada
cable modem, sehingga tidak efektif karena hanya sedikit data yang bisa lewat
dalam satu saat, apalagi jika komputernya cukup banyak.
Selain digunakan di rumah tangga, tentu saja
cable modem memiliki peluang besar untuk digunakan di area lain, misalnya
bisnis. Kantor-kantor yang masih menggunakan ISDN atau teknologi lain yang
sekelas dengan cable modem tetapi lebih mahal, akan sangat senang jika ada
solusi cable modem dengan harga yang lebih murah.
Apabila anda tidak ingin seluruh anggota
keluarga, terutama anak-anak, untuk mengakses jaringan internet tanpa
pengawasan (atau di luar jam-jam yang ditentukan), ini adalah hal yang patut
dipertimbangkan.
Masalah ini tidak terlalu sulit dipecahkan jika
anda menggunakan Operating System yang menggunakan konsep multi-user, seperti
misalnya Linux, di mana anda bisa membuat beberapa user (mungkin sejumlah
anggota keluarga anda), yang masing-masing diberi hak berlainan. Namun tentunya
pengguna Operating System seperti itu belum banyak untuk rumah tangga yang pada
umumnya menggunakan Operating System Windows atau Macintosh.
Solusi lainnya mungkin tidak seefektif jika anda
menggunakan OS multi-user, tetapi biasanya dilakukan melalui pembatasan dari
program pengakses internet, contohnya web browser (misalnya Netscape atau
Internet Explorer) dan program percakapan (misalnya mIRC), yaitu dengan
memasang password, yang hanya diketahui oleh anda, untuk menjalankannya, maka
setiap anggota keluarga lain akan menggunakan internet, harus dengan ijin anda.
Sepengetahuan penulis ada beberapa program shareware yang memang bertujuan
untuk memasang password untuk menjalankan program-program tertentu.
Program-program shareware bisa dicari di Download.com.
Kekurangan lain dari cable modem adalah kecepatan
upstream (data keluar) yang tidak sebanding dengan kecepatan downstream (data
masuk), hal ini membuat cable modem kurang sesuai jika dijadikan pilihan utama
untuk membuka server, misalnya web atau FTP server. Jika anda benar-benar
membutuhkan koneksi yang memadai untuk server, maka Anda sepertinya membutuhkan
koneksi T1 atau yang lebih baik.
Modem digunakan sebagai
penghubung jaringan LAN dengan internet. Dalam melakukkan tugasnya, modem akan
mengubah data digital kedalam data analog yang bisa dipahami oleh kita manusia
ataupun sebaliknya.
9. Bridge
Gambar Bridge
Bridge adalah peralatan yang
berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan
topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama.
a. Karakteristik Bridge
1. Dapat memisahkan jaringan
yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
2. Dapat mempelajari alamat,
meneliti paket data dan menyampaikannya.
3. Dapat mengoleksi dan
melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
4. Dapat mengontrol broadcast
ke jaringan.
5. Dapat merawat address
table.
Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node
atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan
lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket,
bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan
ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket diteruskan ke segmen tujuan.
Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar
dari satu segmen.
Gambar
Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station
a. Karakteristik Access Point
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
- Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
- Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
- Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
- dsb
Ada
dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point
(AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini
sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa
penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless
tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan
exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar
kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada
passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke
konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory
setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah
dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan
dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi
dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan
Wi-Fi Protected Access (WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
dsb
http://tukankcopas.blogspot.com/2013/06/macam-macam-perangkat-keras-serta.html#ixzz2doan01m2